Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi — NONI Personal Blog Indonesia. Bukan merupakan saran ahli profesional, namun paling tidak dapat kita jadikan aksi adaptasi nyata terhadap batalnya rencana sekolah tatap muka, yang sedianya pernah akan dimulai awal bulan januari 2021, tahun ini.

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi
Sediakan Waktu Berkualitas Untuk Anak

Bertahan hidup saat pandemi memang tak mudah. Apalagi bagi kita orang tua yang telah memiliki anak. Tidak hanya bagi bapak dan ibu, namun demikian juga beratnya untuk putera-puteri kesayangan. Bukan begitu, moms?

Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Angin Segar?

Seperti yang dilansir oleh situs berita Media Indonesia, di mana kita semua juga telah mengetahuinya, bahwa Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, pada bulan Januari 2021.

Tak sedikit para orang tua yang kemudian gembira dengan adanya perkembangan situasi tersebut, namun ada juga yang tak terlalu setuju bahkan tak menggubris. Anda saat itu termasuk yang mana, moms? Tak ada yang salah, semua pendapat pasti berdasarkan atas disiplin ilmu yang dimiliki oleh masing-masing orang tua, demi kebaikan anak-anak.

Seiring berjalannya waktu, kenyataan memang tak dapat ditolak. Situasi penyebaran wabah pandemi justeru semakin mengkhawatirkan. Dengan bertambahnya kasus serta klaster penyebaran baru, termasuk salah satunya dalam keluarga dan tempat melaksanakan pendidikan, seperti sekolah, pesantren, madrasah dan lain sebagainya.

Belakangan ini, kemudian kita mengetahui bahwa keputusan tersebut akan urung untuk dilaksanakan, hal ini juga diikuti dengan pembatalan sekolah tatap muka di beberapa kota besar, termasuk jabodetabek dan sekitarnya.

Tetap Produktif dan Bertahan. Di Rumah Saja.

Sekali lagi, kondisi seperti ini juga merupakan hal yang gampang untuk dapat dilakukan semua orang. Termasuk juga kami, keluarga besar NONI.web.id. Namun paling tidak, kita sudah terlanjur terbiasa, sehingga melakukannya kembali, bisa jadi tak terlalu kesulitan untuk beradaptasi. Tetap semangat, adalah solusi pasti saat ini.

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi

Tak bisa sama memang, apalagi jika anak-anak kita dengan usia yang berbeda. Tips berikut perlu disesuaikan terutama dengan umur dan karakter dari putera-puteri anda tercinta.

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi
sumber gambar : suara.com

1. Jelaskan dengan baik, bahwa khawatir terhadap pandemi adalah perlu.

Dengan selalu berusaha untuk memberikan edukasi terkait edukasi protokol kesehatan yang harus kita semua jalankan, termasuk anak-anak, insyaAllah akan menjadikan mereka terbiasa dengan pola pikir bahwa virus ini memang ada dan serius bisa menginfeksi siapapun.

Tentu akan sangat mudah bagi mereka, jika diimbangi dengan contoh yang orang tua laksanakan sebagai suri tauladan bagi anak-anak. Dengan demikian, rasa aman serta nyaman pada diri anak, diharapkan dapat meningkat.

Yakinkan anak-anak, bahwa mereka tetap aman bersama orang tua saat pandemi.

Anak-anak adalah tanggung jawab kita, bukan gurunya, temannya, apalagi tetangga dekat. Maka kita seharusnya sependapat jika terjadi sesuatu pada anak, maka yang pertama perlu disalahkan adalah orang tuanya!. Bagaimanapun, apa yang terjadi pada anak, sebab utamanya akan kembali kepada kita sebagai ayah bundanya.

Tak percaya? coba perlahan kita coba nikmati apa yang kurang / belum kita ajarkan pada mereka, sehingga sesuatu yang tak diinginkan bisa terjadi kepada anak kita.

2. Gali dan Kembangkan Keahlian Anak

Nyatanya, saat ini kita sebagai orang tua akan amat sangat memiliki banyak waktu bersama anak, di rumah. Ini adalah kesempatan emas yang tak selalu hadir setiap saat. Banyak hal yang dapat dilakukan, selain bermanfaat bagi perkembangan bakatnya, kita juga bisa mengarahkan pola bertahan hidup bagi mereka.

Seperti disampaikan di atas, tentu ini sangat bergantung kepada usia anak serta apa minat potensialnya. Kita ambil beberapa contoh saja misalnya :

  • Jika kebetulan anak kita suka dengan memasak, bahkan mulai terlihat piawai. Orang tua dapat mengarahkannya untuk mencoba membuat resep masakan mandiri, sesuai selera anak tersebut, dan mengenalkannya secara online, bahkan mencoba untuk menjualnya beberapa.
  • Anak anda pintar matematika? Coba gali lebih dalam kemampuannya, termasuk apakah anak bisa menyampaikan apa yang menjadi keahliannya tersebut kepada orang lain. Jika iya, ajak duduk bersama di depan laptop, buatkan sebuah e-learning, ajak teman-temannya untuk belajar bersamanya.

3. Alihkan perhatian pada sesuatu yang bersifat `challenging`

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi — Karena awalnya kita memberikan edukasi terkait bahaya pandemi, termasuk apa dampak dari memperbolehkan anak untuk khawatir, maka perlu adanya sebuah adaptasi untuk mengimbanginya.

Contoh kasus saat mereka terlalu bosan memakai masker misalnya. Kita bisa mengatasi salah satunya adalah dengan membuat sebuah permainan yang menantang. Bisa saja memanfaatkan olah raga di rumah, bersepeda di pekarangan dan lain sebagainya.

Bagaimana caranya, nah sekarang giliran anda ya moms.. kita yakin pasti bisa. Jika sudah menemukan apa yang dimaksud pada poin nomor 2 ini, silahkan bisa share untuk yang lain melalui kolom komentar tersedia di bawah.

Mengenalkan 3 Cara Bertahan Hidup Pada Anak Saat Pandemi. Apakah cukup hanya 3 cara saja? Berikan kami pengalaman terbaikmu bersama anak-anak saat menghadapi pandemi ini. Semoga kita semua menjadi sarana kebaikan bagi orang lain.

Konten ini bermanfaat?

Yuk.. kasih bintang!

Penilaian rata-rata 0 / 5. Jumlah suara: 0

Jadilah yang pertama untuk menilai posting ini.

Kami mohon maaf bahwa posting ini tidak berguna untuk Anda!

Mari kita tingkatkan postingan ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan postingan ini?

2 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *