Jenderal Dudung Sosok Pemimpin Tegas dan Bersahaja
Nama Jenderal TNI Dudung Abdurachman mencuat sebagai salah satu tokoh militer Indonesia yang dikenal karena ketegasannya dalam menjaga ketertiban nasional sekaligus kepeduliannya terhadap isu-isu sosial masyarakat. Sejak resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada akhir tahun 2021, Dudung menunjukkan pendekatan kepemimpinan yang berimbang: keras terhadap pelanggaran, namun lembut terhadap penderitaan rakyat.
Daftar Isi Konten
Kiprah Militer yang Panjang dan Penuh Tantangan
Jenderal Dudung bukanlah sosok baru dalam tubuh TNI AD. Lulusan Akademi Militer 1988 ini telah meniti karier dari berbagai posisi strategis, mulai dari Komandan Kodim, Pangdam Jaya, hingga Pangkostrad. Setiap jabatan yang diemban selalu menjadi momentum pembuktian atas kapasitasnya sebagai pemimpin yang tidak hanya loyal, tetapi juga berani mengambil sikap.
Saat menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung menjadi perhatian publik ketika memerintahkan penertiban baliho ormas radikal yang dianggap mengganggu ketertiban umum. Langkah ini memicu kontroversi, namun banyak pula yang menilai itu sebagai tindakan tegas yang dibutuhkan demi menjaga wibawa negara.
Ketegasan sebagai Panglima Teritorial
Begitu dilantik menjadi KSAD, Jenderal Dudung langsung memperlihatkan gaya kepemimpinan yang berani dan responsif terhadap isu-isu nasional. Ia tegas dalam menghadapi berbagai persoalan yang melibatkan elemen masyarakat, termasuk masalah premanisme dan intoleransi. Ia bahkan pernah menegaskan bahwa TNI harus hadir untuk semua golongan, tidak boleh berpihak berdasarkan suku, agama, atau kelompok tertentu.
Dalam konteks menjaga keamanan dan stabilitas, Jenderal Dudung menekankan bahwa TNI AD harus menjadi benteng pertahanan rakyat dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kepedulian Sosial di Tengah Tugas Negara
Di balik ketegasannya, Jenderal Dudung juga dikenal sebagai pribadi yang memiliki empati tinggi terhadap rakyat kecil. Ia sering terjun langsung ke lapangan, berdialog dengan warga, dan melihat sendiri kondisi masyarakat. Hal ini tercermin dalam pengangkatannya sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia oleh BKKBN, menjadikannya tokoh militer pertama yang aktif berperan dalam isu kesehatan dan kesejahteraan anak.
Dukungan Jenderal Dudung terhadap program penurunan angka stunting menunjukkan bahwa perhatian TNI tidak semata-mata pada aspek pertahanan, tetapi juga menyentuh aspek pembangunan manusia dan masa depan bangsa.
Jenderal Dudung Abdurachman adalah contoh nyata dari pemimpin militer modern yang mampu menggabungkan ketegasan dalam menjalankan tugas negara dengan kepedulian sosial yang tulus terhadap rakyat. Dalam kiprahnya sebagai KSAD, ia membuktikan bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin bukan hanya terletak pada keberaniannya mengambil keputusan sulit, tetapi juga pada kemampuannya merangkul dan melindungi semua lapisan masyarakat.
Kombinasi antara ketegasan dan kepedulian inilah yang menjadikan Jenderal Dudung sosok yang layak dikenang dalam sejarah kepemimpinan militer Indonesia.