Belajar untuk Bangun Di 1/3 Malam Terakhir
Kaidahnya adalah tidak menganggap remeh amalan kebaikan walau kesil atau sepele. Karena semua amalan tersebut akan dihisab (ditimbang) jadi tetap lah kerjakan dengan ikhlas.
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun (ukuran yang kecil atau sepele), niscaya dia akan melihat (balasannya) (QS. Az Zalzalah :7)
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebaikan dihadapan (dimukanya),. (QS Ali Imran : 30)
“Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).” (QS Al Kahfi : 49)
Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir AS Sa’di rahimahullah,
“Ayat ini memotivasi untuk beramal baik walau sedikit….” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932)
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya…” (HR Abu Daud) dan masih ada beberapa hadits lagi yang memotivasi kita untuk tetap beramal walau kecil atau sedikit.
Memang tidak mudah untuk bisa bangun di sepertiga malam terakhir, ada beberapa faktor penyebabnya.
Bisa karena kelelahan bekerja, begadang atau pun sakit.
Tapi tetaplah diusahakan untuk bangun dan sholat walau sempatnya hanya dapat witir 1 rakaat, tentu dibarengi dengan doa.
Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir…(HR Bukhari)
Selama belum adzan subuh maka doa-doa kita Allah kabulkan, in Syaa Allah.
“Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malamnya hingga tersisa sepertiga malam yang terakhir, Allah berfirman, Siapa yang berdoa kepadaKu, akan aku kabulkan, Siapa yang meminta kepada Ku, akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu akan Aku ampuni.” (HR Bukhari)
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk bisa bangun di sepertiga malam terakhir, untuk bisa curhat semua tentang diri, hanya kepada Allah Ta’ala.