Ibadah Ramadhan Di Bawah Naungan Duka
Bismillah, Alhamdulillah hingga hari ini kita masih diberikan nikmat yang begitu luas dengan negara yang aman dan tentram. Terbayangkan tidak oleh kita bagaimana saat menjalankan ibadah Ramadhan ada suara dentuman bom yang sangat keras, tidak ada naungan atap yang utuh, makan berbuka seadanya, kadang tidak ada.
Betapa duka yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Gaza, Palestin yang mereka menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak ada kedamaian seperti apa yang kita rasakan saat ini. Banyak anak-anak menangis ketakutan dan kelaparan.
Maka dengan kita berpuasa, sedikitnya kita merasakan rasa lapar yang saudara-saudara kita rasakan, walau mungkin tidak ada bandingannya sedikitpun dengan apa yang mereka rasakan. Setidaknya jika kita memiliki sedikit rejeki atau banyak rejeki, kita mendonasikan untuk saudara-saudara muslimin yang ada di Gaza, Palestin dan bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.
Jutaan warga Palestin sudah bertahun-tahun merasakan ketidak amanan dan rasa ketakutan, hidup dalam bayang-bayang perang. Memilukannya lagi bantuan yang datang untuk Palestin, dihalang-halangi oleh tentara Hamas.
Marilah bersumbangsih walau hanya dengan doa, karena dengan ribuan doa untuk negara Palestin, maka kita berharap penderitaan mereka akan digantikan dengan kebahagaiaan.
Melalui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akhirnya mengadopsi resolusi yang menuntut genjatan senjata segera terhadap konflik Israel-Hamas. Dengan alasan kemanusiaan menjadi katalis utama yang akhirnya terwujud resolusi yang lama dinantikan.
Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan sekaligus momen bersejarah bagi Palestin. Setiaknya di sisa-sisa Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini rakyat Palestin sedikit merasa aman sekaligus berharap ada jalan perdamaian di jalur Gaza.