Perbandingan Nikmat Dunia dengan Nikmat Akhirat

Sesungguhnya kehidupan dunia ini akan kita tinggalkan, dan kita semua akan menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Kita semua sedang berada di rel menuju akhirat. Tak ada seseorangpun yang luput dari rel ini. Hanya saja kita tak tahu kapan kita meninggalkan dunia ini.

Ali bin Abi Thalib berkata: “Sesungguhnya dunia akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat begitu dekat dijumpai di depan. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki pengikut. Jadilah pengikut akhirat, jangalah menjadi budak dunia. Hari ini (di dunia)adalah hari untuk beramal, tidak ada hisab (perhitungan) sedangkan besok (di akhirat) adalah hari hisab (perhitungan) tidak ada lagi amalan.”

Jadilah orang-orang yang memilih akhirat dan mengorbankan dunianya untuk akhirat, jangan menjadi orang-orang yang mengorbankan akhiratnya demi kehidupan dunia. Karena kenikmatan akhirat adalah kenikmatan yang tiada tandingnya.

Allah berfirman: “Aku sediakan bagi hamba-hambaKU yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.”

Bacalah firman Allah Ta’ala “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (QS As Sajdah : 17) (HR Bukhari dan Muslim)

karena itu janganlah kita terpana dengan keindahan dunia yang akan sirna. Seorang mukmin hendaknya memalingkan pandangannya ke kehidupan akhirat.

Kehidupan dunia fana sedangkan akhirat kekal.

Kehidupan dunia ini begitu cepat berlalu. Allah Ta’ala menggambarkan kehidupan dunia ini dengan firmanNya:”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS Al Hadid : 20)

Adapun kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal abadi anpa batas. Anda sebut saja masa-masa yang paling lama. Ribuan tahun Milyaran tahun. Dan waktu waktu lama lainnya. Seseungguhnya kehidupan akhirat itu lebih lama dari itu. Karena itu adalah kehidupan yang abadi.

Kehidupan dunia tidaklah sempurna, sedangkan akhirat tidak ada celah. Tidak ada kekurangan di dalamnya. Apabila kita membaca tentang keadaan di surga, maka kita akan membayangkan betapa sempurnanya kehidupan di surga. Tidak ada lelah. Tidak ada keluh kesah. Tidak ada perselisihan. Tidak ada tua dan selalu muda. Tidak ada kesedihan dan selalu kegembiraan. Dan berbagai macam gambaran lainnya tentang kenikmatan surga.

Kenikmatan dunia selalu bisa di khianati. Kenikmatan akhirat senantiasa bisa dinikmati.

Di akhirat setiap saat tersedia buah-buahan tanpa mengenal musim. Bagaimana tidak? apa yang diinginkan penghuni sruga semuanya ada.

“Didalanmya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) didalanya apa yang kamu minta” (QS Fussilat:31)

Contoh lainnya adalah wanita istri-istri kita di dunia mengalami sakit, datang bulan, dan nifas. Berbeda dengan bidadari surga yang selalu bisa melayani suaminya.

Kenikmatan dunia diraih dengan susah payah. Adapun kenikmatan akhirat tidak demikian.

Kenikmatan di dunia diraih dengan berpeluh, meluangkan waktu dan tenaga dalam pengorbanan demikian terkadang kenikmatan tersebut tak jua didapatkan.

Berbeda dengan kenikmatan akhirat, Ia di raih dengan mudah, yaitu dengan iman isalam dan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala.

Jadi manakah yang akan kamu pilih? kenikmatan yang hanya sesaat (dunia) ataukah kenikmatan yang kekal abadi (akhirat).

Konten ini bermanfaat?

Yuk.. kasih bintang!

Penilaian rata-rata 0 / 5. Jumlah suara: 0

Jadilah yang pertama untuk menilai posting ini.

Kami mohon maaf bahwa posting ini tidak berguna untuk Anda!

Mari kita tingkatkan postingan ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan postingan ini?

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *